Slider 1 mini
  • Kamis, 25 Oktober 2012

    Israel Ciptakan Gempa, Siap Musnahkan Masjid Al-Aqsha

    YERUSALEM TERJAJAH - Para ahli memperingatkan tentang adanya skema dari kaum Zionis untuk menciptakan ulang sebuah gempa buatan yang dirancang untuk merobohkan masjid Al Aqsa. Para ahli menekankan bahwa Israel sudah mengungkapkan rencananya tersebut di televisi dan artikel surat kabar yang tidak terhitung jumlahnya mengenai penghancuran Al Aqsa dengan cara menciptakan gempa buatan.
    Dalam rencananya, Israel akan menciptakan gempa buatan melalui penanaman bom di sebelah barat Negev, di sebuah laut di Eilat, kemudian orang-orang akan merasakan getaran dari ledakan tersebut, lalu para ilmuwan memberikan keterangan, sementara Israel menyatakan bahwa ada "gempa bumi" melanda daerah tersebut dan menyebabkan atap-atap bangunan menjadi runtuh.
    Para ahli menambahkan: "Ada kemungkinan Israel mempergunakan jalur terowongan lebih banyak daripada menggunakan jet F-16 untuk menembus tembok suara masjid tersebut yang dihancurkan oleh serangan penjajahan.
    Israel sekarang meningkatkan pengalian dan pembangunan terowongan dibawah masjid Al Aqsa dengan tujuan utama yang sangat jahat, yaitu agar Pondasi Al Aqsa menjadi rapuh dan setiap saat siap runtuh," Ditekankan bahwa gempa/getaran sekecil apapun akan sedikit menenggelamkan masjid.

    Ditambahkan lagi, bahwa Israel tidak akan menunggu hingga terjadi gempa bumi sungguhan, untuk mempercepat proses penghancuran Al Aqsa, Israel sudah merancang gempa bumi buatan dan untuk segera menghancurkan masjid Al Aqsa, dengan mengambil kesempatan ditengah lemahnya persatuan bangsa Arab dan diamnya mereka terhadap penggalian yang dilakukan oleh tangan-tangan terkutuk Yahudi Israel di kompleks Al Aqsa.
    Para ahli memandang penggalian di sekitar kompleks masjid Al Aqsa tersebut sebagai skema licik Israel untuk melenyapkan Al Aqsa, yang merupakan tempat suci ketiga bagi umat Muslim.
    Ruang hampa yang dibuat dibawah masjid ditambah dengan fondasi yang semakin rapuh ditambah lagi dengan pengalian pasir dan batu semakin menunjukkan bukti nyata bahwa Al Aqsa tengah dalam kondisi genting.
    Israel mempergunakan bahan kimia untuk melelehkan batu-batu dan juga bahan peledak dalam jumlah besar, keduanya kemudian dimaksimalkan oleh ledakan yang ditimbulkan oleh guncangan dan ledakan sekecil apapun. Walaupun demikian, hampir bisa dipastikan bahwa Israel akan menggunakan kekuatan maksimum agar struktur bangunan masjid ikut hancur berkeping-keping.
    Tahapan pertama proses penggalian masjid Al Aqsa sudah dimulai setelah perang tahun 1967, dengan pembantaian da pemusnahan orang-orang Maroko yang tinggal berdekatan dengan tembok ratapan di sisi barat masjid Al Aqsa, dan pembuatan gerbang masuk Mughrabi sebagai jalan dari tikus-tikus kelaparan Yahudi yang terdiri dari para serdadu penjajah, dan juga para kaum Yahudi pindahan menuju kompleks masjid.
    Setelah melakukan penjajahan, Israel langsung melakukan penggaliandibawah masjid Al Aqsa untuk "mencari kuil Yahudi".
    Kaum Yahudi sangat ingin segera menjalankan skema penghancuran masjid Al Aqsa, dan nantinya seluruh umat Muslim. Ini bukan lagi sekedar peringatan dan tulisan dalam artikel, yang paling gawat adalah konspirasi yang diciptakan Israel dalam sejarah, Israel juga mengklaim bahwa penerapan rencana besar Yahudi tersebut sebagai hal yang paling penting.
    Selain itu, Israel juga dengan lancang membangun puluhan sinagog mengelilingi masjid Al Aqsa sinagog-sinagog tersebut semuanya dibangun diatas tanah wakaf dan real estate milik bangsa Arab dan juga wilayah bersejarah warisan umat Muslim, dan tidak ada upaya apapun yang mampu dilakukan umat Muslim untuk mempertahankannya.
    Sheikh Ra'ed Salah, kepala Gerakan Islam untuk tanah terjajah 1948, menyerukan kepada dunia Arab dan Islam untuk menandai tanggal 7 Juni, hari jatuhnya Yerusalem pada tahun 1967, sebagai saat untuk mendukung kota terjajah Yerusalem dan juga Masjid Aqsa.

    Komite pembangunan ulang dari Masjid Al-Aqsa dan Kubah Batu, memperingatkan bahwa penggalian yang dijalankan oleh Israel di bagian Timur Yerusalem merupakan sebuah ancaman besar bagi Islam dan keagamaan Arab dan kawasan historis khususnya Masjid Aqsa yang mungkin bisa roboh oleh gempa buatan ataupun gempa alami.
    Ra'if Najm, kepala deputi dari komite tersebut, menyatakan dalam pers bahwa tujuan dari penggalian tersebut, seperti yang dikatakan arkeolog Israel, adalah untuk mencari tanda-tanda dari dugaan-adanya kuil Solomon, menambahkan bahwa jika kebohongan ini tidak disanggah, dunia akan mempercayainya.
    Najm menggarisbawahi bahwa jumlah penggalian ini berjumlah mencapai lebih dari 60 terowongan, yang paling serius adalah terowongan bagian barat Masjid Aqsa yang terdiri dari dua lantai dan ruangan-ruangan bawah tanah.
    Sheikh Salah membenarkan bahwa pemerintah penjajah Israel ingin menyingkirkan setiap bentuk kedaulatan Muslim, Arab, atau Palestina di Masjid Al-Aqsa kemudian mencoba untuk melumpuhkan pemeliharaan Masjid Aqsa hingga akhirnya merobohkannya dengan paksa. (dn/im/sm/smedia)
    Rencana Pembangunan Haikal Sulaiman
    Diatas Kompleks Mesjid Suci Umat Islam - Mesjidil Al Aqsho
    Ulama Palestina Ingatkan Bahaya Terowongan Israel Sekitar Masjid Al-Aqsha
    Asosiasi ulama Palestina mengingatkan bangsa Arab dan umat Islam bahwa pekerjaan Israel menggali tanah di bawah Masjid Al-Aqsa. Mereka menyerukan agar segera melakukan tindakan menyelamatkan dan membela masjid suci Al-Aqsha.
    Asosiasi mengatakan dalam siaran pers yang salinannya diterima oleh Infopalestina pada Minggu kemarin (1/2) bahwa pihaknya melihat tindakan Israel terus menggali di sekitar masjid Al-Aqsha sebagai tindakan sangat berbahaya.
    Tindakan ini sebagai ancaman serius terhadap pondasi Masjid Al-Aqsa. Sebab pagi ini sudah roboh sebagian sisinya di sekolah milik UNRWA di wilayah yang berdekatan dengan pintu Mughrabi.
    Insiden itu sendiri telah mengakibatkan 17 pelajar dari sekolah mengalami luka-luka sebagai akibat dari penggalian yang sedang berlangsung dalam membuat terowongan di bawah sekolah dan sampai ke tembok Barraq atau tembok ratapan Israel.
    Mereka menegaskan penggalian itu mengindikasikan bahwa rencana jahat Israel sudah sangat berbahaya. Tidak mungkin didiamkan. Karenanya, masjid suci Masjid Al-Aqsa itu harus segera diselamatkan.
    Asosiasi Ulama Palestina mengingatkan bangsa Arab dan umat Islam akan kewajiban mereka terhadap situs-situs suci Islam, khususnya Al-Aqsa mesjid. Asosiasi Ulama Palestina mengatakan, "Tidak ada kebaikan bagi umat terhadap tempat Isra Nabi Muhammad jika rencana jahat Israel meyahudikan kota Al-Quds berhasil diwujudkan. Karena tanda-tanda Islam akan hilang dengan dilakukan penggalian terowongan-terowongan. Apalagi ditambah penyitaan kartu identitas penduduk Palestina di kota Yerusalem dan memisahkan kota dengan dinding pemisah serta berbagai praktek brutal penjajah Islam.
    Asosiasi Ulama mendesak ulama Islam di timur dan barat agar segera memainkan peran sebagaimananya yang harapkan, mereka harus meminta ampun kepada Allah dan menunaikan amanat mereka dengan cara menjelaskan kedudukan masjid Al-Aqsha dalam Islam dan kewajiban Muslim terhadapnya.
    Sumber : akhirzaman.info

    Posted By Renald RHK07.32

    Senin, 22 Oktober 2012

    Benarkah Nama Kita Berpengaruh Terhadap Nasib?


    Sebuah ungkapan dari pujangga besar asal Inggris William Shakespeare:Apalah arti sebuah nama? tampaknya tidak berlaku lagi. Setidaknya mungkin itu yang akan diungkapkan oleh seorang peneliti asal University of Pennsylvania, Uri Simonsohn, yang baru-baru ini merilis penelitiannya mengenai hubungan antara nama dengan nasib seseorang.

    Studi itu dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science, dengan melibatkan 438.000 responden di Amerika Serikat. Para responden tersebut adalah mereka yang memberikan sumbangan dalam kampanye politik 2004. Penelitian itu hampir mirip dengan sebuah studi yang sama di Belgia, yang melibatkan hampir sepertiga dari populasi negara itu, dan mendapatkan hasil yang menarik: tiga huruf pertama dari nama 13 persen responden sama dengan tiga huruf pertama dari nama perusahaan tempat mereka bekerja! 

    Simohnson juga menemukan bahwa dalam perusahaan yang diberi nama sama dengan nama pemiliknya, misalnya sebuah firma hukum, hubungan antara nama dengan nama perusahaan akan menghilang. Dalam perusahaan yang sama dengan nama pemiliknya, mereka menemukan hubungan yang bertolak belakang, kebalikan dari daya tarik bawah sadar yang menghubungkan nama-nama yang sama dengan nama Anda.

    Namun Jean Twenge, professor psikologi di San Diego State University, tidak sepakat akan penelitian Simohnson yang menyatakan bahwa orang tidak tertarik dengan perusahaan yang sama dengan nama mereka sendiri. Sebab menurutnya, sampel itu, yakni mereka yang menyumbang untuk kampanye politik adalah orang-orang kaya dan tampaknya mempunyai usaha sendiri.

    Penelitian sebelumnya juga menemukan daya tarik antara nama-nama yang sama pada beberapa wilayah. Misalnya mengapa kebanyakan dentist (dokter gigi) yang bernama Dennis. Dalam penelitian sebelumnya Simohnson mengkritik beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa orang memilih pasangan hidup mereka menurut kesamaan nama.

    Studi dari Simohnson itu menunjukkan bahwa kesamaan nama dalam memilih pasangan hidup terjadi karena faktor etnis. Pemilihan pasangan hidup yang mempunyai kemiripan nama dipengaruhi oleh factor kesamaan etnis dan latar belakang. Misalnya adalah di antara mereka yang mempunyai kesamaan nama dalam satu etnis yang sama, cenderung akan menikah. 

    Namun Simohnson tidak menyangkal adanya hubungan antara nama dengan pilihan hidup. Hal ini mengacu pada penelitian tahun 2008 dari University of Michigan yang menunjukkan bahwa orang menyumbang untuk bencana angin ribut ternyata karena ia mempunyai kesamaan inisial dengan nama topan itu. Dan penelitian tersebut bermula dari sebuah cerita tentang seorang wanita bernama Katrina yang menjual lemon untuk menggalang dana bagi bencana yaitu badai Katrina. sumber :4empat

    Posted By Renald RHK07.44